Angkatan 90-an pasti kenal dengan motor bebek 2-tak ini. Yes, benar bebek yang jadi primadona waktu itu adalah Yamaha Force 1. Motor ini merupakan generasi penerus Yamaha Alfa 105 cc.
Force 1 hadir dengan mesin tidur berkapasitas 110 cc di tahun 1992 dengan sistem rem masih memakai teromol di semua rodanya. O iya, Force 1 menjadi pelopor pemakaian kipas pendingin mesin (YPCS) yang berada di blok kiri untuk produk bebek Yamaha.
Desain ramping serta tampilan kece yang ditunjang mesin kencang, Force 1 juga jadi favorit penyuka kecepatan. Mulai dari pembalap road race, balap liar sampai drag bike.
Yamaha pun tak lama membenahi sistem rem yang lebih pakem memakai cakram di roda depan. Maka muncul model baru Force 1-Z atau F1-Z di tahun 1994, model ini juga memakai desain knalpot baru.
Uniknya desain bodi yang ada sejak 1992 itu masih terus dipertahankan, namun Yamaha rajin pertahunnya menambahkan detail baru, mulai dari behel, striping, dan pilihan warna menarik
Setelah F1Z muncul Force 1 ZR (F1ZR) pada tahun 1997 yang lebih sporty berkat desain bodi baru model lancip. Seri terakhir keluarga Force 1 itu sudah dibekali kopling semi manual dan roda memakai velg racing.
Sayangnya seiring meredupnya pasar motor 2-tak di era 2000’an, Yamaha mencoba mengeluarkan beberapa seri terbatas F1ZR untuk menggairahkan penjualan. Seri tersebut adalah F1ZR Marlboro dan Caltex sebelum tutup buku di 2004 silam.
Kini bebek 2-tak mulai hidup kembali untuk dijadikan motor hobi. Di pasaran motor bekas, Force 1/F1Z/F1ZR dijual dari Rp 3 juta hingga belasan juta rupiah. Biasanya pehobi menjadikan motor ini sebagai proyek nostalgia dengan merestorasinya. “Gimana dengan Anda?”Sayangnya seiring meredupnya pasar motor 2-tak di era 2000’an, Yamaha mencoba mengeluarkan beberapa seri terbatas F1ZR untuk menggairahkan penjualan. Seri tersebut adalah F1ZR Marlboro dan Caltex sebelum tutup buku di 2004 silam.
Kini bebek 2-tak mulai hidup kembali untuk dijadikan motor hobi. Di pasaran motor bekas, Force 1/F1Z/F1ZR dijual dari Rp 3 juta hingga belasan juta rupiah. Biasanya pehobi menjadikan motor ini sebagai proyek nostalgia dengan merestorasinya. “Gimana dengan Anda?”
[Sumber: MBTech]
0 Komentar:
Posting Komentar