5 hal yang perlu diketahui sebelum membeli dan memasang gas spontan motor

Gas spontan motor merupakan komponen racing yang umumnya diaplikasikan untuk motor-motor balap. Meski begitu, tidak sedikit para bikers yang menggunakan gas spontan untuk motor harian. Alasannya, karena penggunaan gas spontan akan membuat motor lebih cepat berakselerasi.

Disebut 'gas spontan' karena dibandingkan dengan putaran gas bawaan pabrik pada sepeda motor yang harus banyak dipuntir untuk mencapai tenaga maksimal, pada gas spontan bisa dilakukan lebih cepat. Dengan demikian, akselerasi akan langsung terasa ketika menggunakan gas spontan motor.

Gas spontan motor
Jadi tak heran kalau sebagian biker menyukai penggunaannya. Selain harganya relatif tidak terlalu mahal, di pasaran juga banyak tersedia merek dan model gas spontan yang dapat dipilih. Namun sebelum memutuskan untuk memasang gas spontan, berikut lima hal yang perlu kamu ketahui sebelum membeli dan memasang gas spontan motor.

1. Fungsi gas spontan
Jadi, sekali lagi, gas spontan berfungsi untuk mempersingkat putaran grip gas dalam membuka katup throttle. Sebagai contoh, saat kita menggunakan grip gas biasa dalam membuka katup secara penuh, dibutuhkan penarikan sekitar 60 derajat. Namun, jika menggunakan gas spontan, hanya dibutuhkan penarikan sekitar 50 derajat saja. Dengan kata lain, untuk mendapatkan kecepatan yang (hampir) spontan, kita tidak perlu menarik grip gas sampai dalam, karena gas spontan membuat bukaan katup jadi lebih singkat karena ukuran diameternya lebih besar jika dibandingkan dengan grip gas biasa.

Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang mengaplikasikan gas spontan pada motor hariannya berharap untuk mendapatkan peningkatan performa, alias laju motornya menjadi lebih kencang dari sebelumnya. Tapi benarkah memang begitu? Jawabya "Tidak!"

Ya, anda tidak salah baca. Jika hanya menggunakan gas spontan tanpa melakukan ubahan pada mesin, maka gas spontan tidak akan memberikan pengaruh berarti pada peningkatan performa motor!

2. Gas spontan tidak berpengaruh pada performa?
Yang perlu diingat adalah, gas spontan hanya memperpendek bukaan gas. Mengaplikasikannya untuk penggunaan harian tyanpa penyesuaian di bagian mesin lumayan membantu agar pegelangan tangan tidak pegal saat menghadapi kemacetan karena tidak perlu membuka gas terlalu dalam guna mengendalikan motor.

3. Butuh penyesuaian
Buat yang baru pertama kali menggunakan gas spontan pada motor kesayangan, dibutuhkan sedikit penyesuaian saat menggunakannya. Maklum, dibandingkan putaran gas bawaan motor, menggunakan gas spontan motor memiliki bukaan yang lebih pendek.

Jadi, memang butuh penyesuaian untuk mendapatkan ‘feelingnya’, termasuk dalam kondisi berkendara stop and go agar tidak keseringan memelintir gas terlalu dalam.

4. Perhatikan proses pemasangannya
Sama seperti komponen lainnya pada sepeda motor, saat memasang gas spontan  perlu kehati-hatian. Sebab, jika salah dalam proses pemasangannya, akan terjadi apa yang biasa disebut dengan 'gas nyangkut’.

Kondisi ini tentu akan membahayakan ketika berkendara motor, dan bahkan pengguna jalan lainnya.

5. Tips memilih gas spontan
Banyaknya produk aftermarket gas spontan, membuat kita harus jeli dan pintar dalam memilih produk yang berkualitas. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan sebelum memilih gas spontan.

Pertama adalah kelengkapan fitur. Kebanyakan gas spontan yang beredar di pasaran tidak dilengkapi piranti khusus yang mendukung operasional sistem kelistrikan motor. Jadi, sebelum membeli pastikan produk yang diincar sudah dilengkapi dengan piranti penting, mulai dari saklar engine stop hingga tombol starter elektrik.

Selain itu, perhatikan kualitas bahan selongsong gas. Sadar atau tidak, pemilihan kualitas bahan selongsong gas spontan memiliki hubungan erat dengan umur pakainya. Yang harus dilakukan adalah memilih bahan plastik yang memiliki kualitas bagus. Ciri-cirinya adalah selongsong gas tersebut memiliki hasil pengerjaan yang rapi.

Tak hanya selongsong gas, perlu pula diperhatikan kualitas kawat kabel gas. Biasanya, ada dua jenis kawat yang banyak diaplikasikan pada gas spontan, yakni kawat antipelindung dan kawat dengan selongsong pelindung dari plastik getas.

Dari kedua jenis kawat tersebut, kawat berpelindung akan lebih menguntungkan karena akan terhindar dari karat. 

Sampai di sini, timbul pertanyaan: setelah gas spontan terpasang, bagaimana kemudian nasib kaca spion sebelah kanan motor? Bisa dipasang di mana dan bagaimana caranya?

Jawabannya dapat ditemukan pada tutorial berikut setelah yang di bawah ini.   
Nah, selamat mencoba gas spontan motor pada tunggangan kesayangan anda!




Broer Bekti

Sobat dan sahabat memanggil saya 'Brot' atau ada juga yang menyebut 'Bekti', keduanya untuk kata lain dari Brother Bekti, panggilan sehari-hari saya. Saya suka motor-motor tua, terutama yang sukses direstorasi, sekaligus pengagum motor-motor langka hasil modifikasi yang tampak gagah bila sesekali meluncur di jalan raya. Salahsatu favorit saya adalah Yamaha F1Z-R yang menjadi alasan kenapa saya membuat blog ini.

0 Komentar:

Posting Komentar