Mengenang gocekan keluarga bebek 2-Tak Yamaha di balap liar

Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa yang tidak mengenal motor bebek Yamaha F1ZR. Di kelas bebek 2-tak, motor ini bersaing dengan produk Suzuki yaitu Satria 'lumba' atau generasi penerusnya Satria 'hiu'.Sementara untuk motor batangan dua tak, pilihannya saat itu antara Kawasaki Ninja atau Yamaha RX-King.

Dalam riwayatnya, F1ZR hadir untuk pertama kali pada 1997 dengan spesifikasi sudah dilengkapi kopling manual tapi masih semi otomatis. Buat banyak orang ini sering disebut kopling banci.

Yamaha Indonesia baru kemudian menghadirkan generasi anyar F1ZR pada 2000. Kala itu Yamaha melakukan perombakan besar.

Desainnya terlihat lebih modern dan agresif serta didukung pelek racing. Sementara model ini juga sudah mengaplikasi kopling manual konvensional.

Mesin motor ini 110 cc atau lebih kecil ketimbang rivalnya Satria dengan kubikasi 120 cc. F1ZR yang dilengkapi transmisi manual empat percepatan itu memiliki tenaga 11,8 hp pada rpm 7.500 dan torsi 10,7 nm pada rpm 6.500.
Sebelum F1ZR
F1ZR bisa dikatakan sebagai penerus dari motor bebek 2 tak Yamaha yang sudah ada sejak dahulu, yaitu Force 1. Force 1 lahir pada akhir 1980an dan menjadi penerus dari Alfa yang memiliki mesin 105 cc.

Baru setelah Force 1, Yamaha kemudian melahirkan Force 1 Z atau F1Z tanpa huruf R di belakangnya pada medio 1990an. Pada era yang sama motor 2 tak Yamaha lainnya Champ dan Sigma.

Sementara model bebek 2 tak Yamaha pada periode lebih lawas yaitu keluarga V, di antaranya V75, V80, dan V80 Excellent atau dikenal dengan sebutan 'Yamaha Robot'.
Salah satu pengguna keluarga F1ZR pada masanya yaitu Ergus Oei. Ergus mengaku sudah menggunakan motor itu sejak 1992 dan kerap digunakan dalam ajang balap liar di jalan, lalu pindah ke sirkuit dua tahun setelahnya pada 1994-2004.

"Dahulu gunainnya itu dari jamannya Force 1 pertama kali," kata dia.

Pilihan jatuh pada motor 2 tak Yamaha sebab ia merasa banyak keunggulan dari kompetitornya. Mulai dari sisi desain yang lebih sporty, sementara rivalnya seperti Suzuki Tornado terlihat "cupu". Suku cadang F1ZR lebih terjangkau ketimbang motor keluaran merek lain.

"Iya terus murah sparepart-nya dan desainnya keren ya pada masanya, sudah lancip-lancip ibaratnya," ungkap dia.

Dan paling penting untuk urusan balap, ia menyebut F1ZR punya mesin bandel dan relatif mudah meracik ulang jantung pacunya demi mendapatkan tenaga lebih besar.

Ia bercerita untuk menaikkan tenaga hanya cukup melakukan teknik porting dan mengganti knalpot standar ke model racing.

Sebagai informasi metode porting merupakan teknik menghaluskan jalur masuk dan keluar bahan bakar ke mesin motor.

"Dulu pake ini cuma modal porting tidak perlu bore up sudah bisa ikut balap, pakai ini motor," kata dia.

Secara tampilan F1Z dan Force 1 hampir mirip. Motor ini dilengkapi mesin 110 cc, lebih besar dari dapur pacu yang terpasang pada Alfa. F1Z cuma dilengkapi kipas untuk mendinginkan mesin dan belum dilengkapi kopling manual seperti F1ZR.

Namun usia F1ZR diketahui tak berlangsung lama. Pada 2004, Yamaha memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan motor ini serta menggantikannya dengan versi 4 tak yakni Vega R.

Harga selangit
Saat ini Yamaha F1ZR banyak dilirik anak muda atau 'om-om' yang ingin bernosatalgia. Unitnya masih terbilang banyak.

Soal harga, biasanya F1ZR dijual mulai Rp9 jutaan hingga tembus Rp20 juta tergantung orisinalitas, kondisi, hingga surat-surat dan perpajakan.

Harganya semakin tinggi untuk varian edisi spesial seperti F1ZR seri Caltex, Marlboro, dan Milenium. Masing-masing seri itu memiliki perbedaan yaitu tahun produksi dan warna. Misalnya Caltex punya warna dominan hijau, Marlboro perpaduan merah dan putih, serta Milenium memiliki warna kuning.

Sementara harga untuk edisi spesial ini bisa dibilang 'gelap' atau menyesuaikan keinginan penjual. Bahkan ada yang menjual mulai dari Rp50 jutaan. [CNN]

Broer Bekti

Sobat dan sahabat memanggil saya 'Brot' atau ada juga yang menyebut 'Bekti', keduanya untuk kata lain dari Brother Bekti, panggilan sehari-hari saya. Saya suka motor-motor tua, terutama yang sukses direstorasi, sekaligus pengagum motor-motor langka hasil modifikasi yang tampak gagah bila sesekali meluncur di jalan raya. Salahsatu favorit saya adalah Yamaha F1Z-R yang menjadi alasan kenapa saya membuat blog ini.

0 Komentar:

Posting Komentar